1. Trang chủ
  2. » Luận Văn - Báo Cáo

Pengaruh Kemandirian Santri Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kewirausahaan

7 2 0

Đang tải... (xem toàn văn)

THÔNG TIN TÀI LIỆU

Thông tin cơ bản

Định dạng
Số trang 7
Dung lượng 134,46 KB

Nội dung

The purpose of this research is to determine the differences of students in Kajen Margoyoso Pati City Central Java Indonesia before and after attending an entrepreneurial workshop. This study using quantitative descriptive analysis by taking secondary and primary data, the population is santri who takhasus in PMH putra Kajen. The sampling method used sample saturated with sample size 20 santri. The Technique of data analysis using different test, so to produce santri research before attending workshop or entrepreneurship training still have a sense of indecisive because santri takhasus is santri that will graduate, So it takes soft skill for the santri so that later on when returned to the community not confused or hesitated with what will be done. The santri who have trained have the confidence their life, because the required training is to preparation the santri to be self- sufficient.

Amin Kuncoro, Zuliyati / Pengaruh Kemandirian Santri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan / 39- 45 ISSN: 2581-0685 Vol | No Pengaruh Kemandirian Santri Sebelum dan Sesudah Pelatihan Kewirausahaan Amin Kuncoro*, Zuliyati** * Program Studi Perbankan Syariah, Institut Pesantren Mathali’ul Falah, Jl Raya Pati - Tayu km 20, Purworejo, Margoyoso, Pati Jawa Tengah 59154 ** Program Studi akuntansi, Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae Kudus Jawa Tengah 59327 ARTICLE INFO ABSTRACT Keywords: Independence Santri and Entrepreneurship The purpose of this research is to determine the differences of students in Kajen Margoyoso Pati City Central Java Indonesia before and after attending an entrepreneurial workshop This study using quantitative descriptive analysis by taking secondary and primary data, the population is santri who takhasus in PMH putra Kajen The sampling method used sample saturated with sample size 20 santri The Technique of data analysis using different test, so to produce santri research before attending workshop or entrepreneurship training still have a sense of indecisive because santri takhasus is santri that will graduate, So it takes soft skill for the santri so that later on when returned to the community not confused or hesitated with what will be done The santri who have trained have the confidence their life, because the required training is to preparation the santri to be selfsufficient Kata Kunci: Kemandirian santri dan entrepreneurship SARI PATI Corresponding author: kiaisekuler@gmail.com Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan santri yang ada di Kajen Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati Propinsi Jawa Tengah Indonesia sebelum dan setelah mengikuti workshop kewirausahaan Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan mengambil data skunder dan primer, populasinya adalah santri yang takhasus di PMH putra Kajen Metode pengambilan sampelnya menggunakan sampel jenuh dengan jumlah sampel 20 orang santri Teknik analisis data menggunakan uji beda sehingga menghasilkan penelitian santri sebelum mengikuti workshop atau pelatihan kewirausahaan masih mempunyai rasa bimbing karena santri takhasus adalah para santri yang akan lulus, sehingga diperlukan soft skill bagi para santri agar nanti pada waktu kembali ke masyarakat tidak bingung atau bimbang apa yang akan dilakukan Para santri yang telah mengukuti pelatihan lebih mempunyai rasa percaya diri menjalani hidup, karena pelatihan yang diwajibkan adalah untuk membekali santri agar mampu mandiri © 2017 AJEFB, All rights reserved - 39 - AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol I No 01 (2017 - 2018) PENDAHULUAN problem Pesantren apabila dipandang secara umu permasalahan semakin terasa ketika para merupakan cikal bakal dan akar budaya yang alumni memasuki dunia kerja dan kehidupan melekat dan mempunyai ciri khas, sehingga masyarakat, eksistensi pesantren melekat pada nilai- menerapkan apa yang telah dipelajarinya nilai luhur masyarakat Indonesia khsusnya di pesantren serta mampu menghadapi muslim Secara umum pesantren tidak hanya problema kehidupan sehari-hari Sehingga identic dengan makna ke-Islaman, karena alumni pesantren bukan hanya sekedar bisa pada tarap venomental, pesantren kental mengaji akan tetapi mampu memaksimalkan dengan nilai-nilai ajaran agama Islam dan fungsi-fungsi yang ada pada dirinya kehidupan santri yang dihadapinya dituntut mampu sosialisasi kelembagaan yang prural, karena pendidikan dipandang sebagai tolok ukur Pati terkenal dengan kota santrinya, dikare- keberhasilan nakan banyaknya pondok pesantren yang kemajuan bangsa terutama perkembangan mental santri berada diwilayah tersebut Perkembangan pesantren di Pati sesungguhnya dipicu dari Melalui pesantren generasi pola pikir masyarkat Pati yang religious, serta mendatang mampu menyosong masa depan sumberdaya alam yang melimpah tetapi be- yang gemilang dengan dasar Al-Qur’an dan lum mampu dimaksimalkan Sehingga sum- Al-Hadist Melalui pendidikan di pesantren berdaya alam yang melimpah tersebut men- diharapkan santri akan mempunyai kualitas jadi acuan untuk memaksimalkan fungsinya nasional diantaranya dengan memberikan pelatihan maupun sumberdaya diharapkan internasional manusia produktif Kualitas dapat entrepreneurship bagi para santri dihasilkan dari proses belajar mengajar dipesantren tersebut, sehingga kurikulum Tujuannya adalah dengan memaksimalkan maupun metode pembelajaran yang efektif potensi diri dengan mengacu pada budaya masih dibutuhkan, bukan hanya sekedar lokal Sehingga para santri akan dapat melihat berkutat pada teori, akan tetapi masih bahwa sebenarnya setiap manusia mempu- diperlukan aktualisasi diri demi melahirkan nyai value added yang bisa dikembangkan kualitas sumberdaya manusia yang hakiki sesuai dengan nilai-nilai luhur pesantren Wilayah Pati Utara merupakan basis pesantren Pemberian pendidikan entrepreneurship di yang sempat menjadi icon Pati, sehingga nama pesantren tidaklah semudah membalikan besar kota Pati dengan kota santrinya menjadi tapak tangan, dikarenakan mentalitas para sangat terkenal walaupun lambat laun icon santri sudah terbentuk dengan jiwa budaya kota santri mulai bergeser dengan kota PK santri yang gemar dengan ilmu-ilmu agama, (Pemandu Karaoke) Sudah semestinya nilai- sehingga desain yang sudah terbentuk sejak nilai luhur pesantren tersebut dikembangkan lama, tidak akan goyah dengan beberapa hal sesuai dengan kebijakan lokal, dan dengan yang mengupas tentang dunia usaha mengembangkan kearifan lokal yang ada, maka alumni pesantren akan mampu berbuat Pesantren mempunyai peran yang sangat menentukan bangsa bagi perkembangan Pesantren juga yang positif dimasa yang akan datang suatu mendukung Pemberian pelatihan entrepreneurship pembangunan adalah pesantren yang mampu merupakan bekal bagi santri agar setelah mengembangkan potensi santrinya, sehingga lulus, akan mampu memaksimalkan nilai- mampu nilai yang ada pada diri sendiri, sehingga menghadapi dan memecahkan - 40 - Amin Kuncoro, Zuliyati / Pengaruh Kemandirian Santri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan / 39- 45 bukan hanya sekedar menjadi guru ngaji dan ataupun mendirikan pesantren di desanya bijaksana masing-masing berkesinambungan mengelola sumberdaya dalam secara pembangunan untuk yang meningkatkan mutu hidup Rumusan Masalah yaitu Kemandirian santri diharapkan mampu mengembangkan potensi Pendekatan diri setelah lulus, sehingga para alumni ini pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak akan kebingungan apabila mereka sudah tidak dijadikan objek dari berbagai proyek kembali kedesanya Untuk memaksimalkan pembangunan Pemberdayaan merupakan potensi diri itulah diperlukan pelatihan strategi pembangunan sebagai suatu proses kemandirian para santri sebelum mereka transformasi dalam hubungan sosial, ekonomi lulus dari pesantren dan politik masyarakat Dalam kerangka utama dalam konsep pemikiran itu sebagai input seperti dana, Berdasarkan munculah keterangan rumusan diatas masalah maka sebagai sarana dan prasarana yang dialokasikan kepada masyarakat melalui berbagai berikut ini Apakah ada perbedaan santri program pembangunan harus ditempatkan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan sebagai rangsangan untuk memacu kegiatan entrepreneurship? Apakah ada perbedaan sosial ekonomi masyarakat yang ditimbulkan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan entrepreneurship? Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep Tujuan Penelitian perbedaan santri untuk sebelum mengetahui dan sesudah pembangunan merangkum ini ekonomi nilai-nilai sosial mencerminkan pasangan yang Konsep baru mengikuti pelatihan entrepreneurship Untuk pembangunan, yakni yang bersifat “people – mengetahui perbedaan yang ditimbulkan contered (berpusat pada rakyat), participator sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan (partisipasi), empowering (pemberdayaan), entrepreneurship and sustainable Empowerment (keberlangsungan) menurut Paulo Frier Kerangka Teoritis dan Hipotesis merupakan suatu metodologi concientization Pemberdayaan Santri yaitu suatu proses belajar Pemberdayaan menurut Edi Suharto adalah sebuah proses sebagai mana orang menjadi Empowerment cukup kuat untuk berpartisipasi, dalam merupakan suatu metodologi concientization berbagai pengontrol atas, dan mempengaruhi yaitu suatu proses belajar terhadap kejadian-kejadian serta lembaga- kontradiksi sosial, ekonomi, dan politik yang lembaga yang mempengaruhi kehidupannya ada dalam suatu masyarakat yang menyusun Pemberdayaan menekankan bahwa orang cara-cara untuk kondisi yang pasif dalam memperoleh ketrampilan, pengetahuan Dan masyarakat Jadi empowerment bukanlah kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi sekedar hanya memberi kesempatan rakyat kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menggunakan sumber menjadi perhatian pembangunan saja, menurut Paulo Untuk melihat alam tapi Frier dan dana empowerment lebih merupakan upaya untuk mendorong Koesnadi bahwa Hardjasoemantri, pemberdayaan santri menyatakan sebagai masyarakat untuk mencari cara menciptakan kebebasan dan partisipasi upaya sadar dan berencana menggunakan - 41 - AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol I No 01 (2017 - 2018) H1: ada perbedaan dan sesudah santri sebelum mengikuti workshop organize, manage, and assume the risk of business kewirausahaan H2: tida ada perbedaan santri sebelum Kewirausahaan Istilah dan entrepreneur diperkenalkan pada pertama awal abad kali sesudah mengikuti workshop kewirausahaan ke-18 oleh ekonom Perancis, Richard Cantillon Penelitian Terdahulu Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who Titin Dani Martiwi, Saleha Sungkar, 2014 buys means of production at certain prices in dengan order to combine them” Dalam waktu yang Terhadap tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya- Pesantren X, Jakarta Timur Mengenai Gejala Jean Baptista Say menambahkan definisi Klinis Skabies dengan hasil penelitian adalah Cantillon tingkat pengetahuan santri mengenai gejala dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin judul Pengaruh Tingkat Penyuluhan Pengetahuan Santri klinis skabies tidak dipengaruhi karakteristik santri, namun dipengaruhi penyuluhan Pengertian kewirausahaan relatif berbedabeda antar para ahli/sumber acuan dengan Asep Kurniawan, 2014 Pendidikan Karakter titik berat perhatian atau penekanan yang Di Pondok Pesantren Dalam Menjawab Krisis berbeda-beda, Seorang wirausahawan selalu Sosial pendidikan karakter ala pesantren ini diharuskan menghadapi resiko atau peluang seolah terlupakan Padahal ia sudah mengakar yang muncul, serta sering dikaitkan dengan lama dalam kehidupan masyarakat Untuk itu, tindakan yang kreatif dan innovatif Selain sudah saat pendidikan karakter mendesak itu, menjalankan untuk efektif diterapkan dalam mengatasi kegiatannya, persoalan sosial dengan melirik kearipan seorang peranan wirausahawan manajerial dalam tetapi manajemen rutin pada operasi yang lokal yang ada di pendidikan pesantren sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan Seorang individu mungkin METODE PENELITIAN menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika Pada penelitian ini yang menjadi objek membentuk tetapi penelitiannya adalah PMH Putra di Kajen, selanjutnya menjalankan fungsi manajerial alasannya adalah para santri (takhasus) yang tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya mendapatkan pelatihan entrepreneurship dan Jadi kewirausahaan bisa bersifat sementara diselenggarakan oleh STIEF STIEF adalah atau kondisional kelompok pusat studi yang diselenggarakan sebuah organisasi, oleh Intitut Pesantren Mathaliul Falah Pati Entrepreneurship kewirausahaan, dengan tujuan memberikan soft skill bagi berasal dari entrepreneur (wirausahawan) masyarakat sekitar kampus dan sekolah- yang sekolah menurut atau Kuratko dan Hodgetts sebagaimana dikutip oleh Manurung dalam yang membutuhkan bantuan pelatihan kewirausahaan bukunya Muh Yunus, mengatakan bahwa entrepreneur (wirausahawan), berasal dari Variabel Penelitian bahasa Perancis entreprende yang berarti Variabel mengambil santri sebagai variabel independen dan Konsep pekerjaan mengenai (to undertake) entrepreneur penelitian adalah kemandirian adalah: entrepreneurship sebagai variabel dependen the entrepreneur is one who undertakes to Sedangkan pengukuran dari masing-masing - 42 - Amin Kuncoro, Zuliyati / Pengaruh Kemandirian Santri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan / 39- 45 Sebelum mendapatkan pelatihan Kemandirian Santri Uji Beda Sesudah mendapatkan pelatihan Gambar Kerangka Pikir Sumber: Penelitian terdahulu yang dikembangkan oleh peneliti variabel adalah dengan menggunakan skala berjumlah 20 orang dengan teknik pengambilan likert – 5, sedangkan definisi konsep variabel sampelnya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sampling dengan metode sampling jenuh menggunakan non probability Kemandirian santri Kemandirian santri merupakan pola pikir Jenis Data untuk mendiri dan itikah kemandirian Penelitian ini merupakan penelitian terhadap tersebut terciptanya fakta berupa opini atau pendapat orang perubahan pola pikir kearah yang lebih (responden) Maka jenis data yang digunakan maju Sedangkan indicator dari variabel adalah data subyek Data subyek adalah jenis kemandirian adalah: data penelitian yang berupa opini, sikap, - Life skill ketrampilan bagi santri pengalaman atau karakteristik dari seseorang - Aplikasi kepemimpinan atau sekelompok orang yang menjadi subyek - Pola pikir Ikhtiar penelitian (responden) dilakukan demi Metode Pengumpulan Data Entrepreneurship memaksimal Metode pengumpulan data yang digunakan pola pikir agar lebih produktif dengan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner mengedepankan sesuatu yang berbeda Tujuan pembuatan kuesioner adalah untuk dari yang belum ada menjadi ada dan memperoleh informasi yang relevan dengan yang sudah ada menjadi lebih bernilai penelitian dengan kesahihan yang cukup Sedangkan indicator dari entrepreneur- tinggi Kuesioner pada penelitian ini terdiri ship adalah sebagai berikut ini dari pertanyaan-pertanyaan yang bersumber - Komitmen dari tiap-tiap indikator variabel penelitian - Membuat keputusan Pengumpulan data dengan menggunakan - Perwujudan impian kombinasi - Senang membuat keputusan pertanyaan terbuka yang diberikan kepada Entrepreneurship adalah responden pertanyaan secara tertutup langsung dan sehingga didapatkan keobyektifan data yang tepat Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah santri PMH putra yang mengikuti pelatihan Metode Analisis Data entrepreneurship di Kajen Pati, dikarenakan Tahap ini merupakan tahap yang sangat jumlah populasinya terbatas maka jumlah penting dan menentukan Pada tahap inilah populasi data diolah sedemikian rupa sehingga berhasil dijadikan sebagai sampel yaitu - 43 - AJEFB - Asian Journal of Entrepreneurship and Family Business | Vol I No 01 (2017 - 2018) disimpulkan kebenaran yang dapat dipakai identik dengan para santri, sehingga jika untuk menjawab persoalan-persoalan yang dilakukan dengan maksimal, maka hasilnya diajukan dalam penelitian juga akan maksimal Hambatan yang muncul adalah sikap pesimistis para santri Analisis Data Deskriptif untuk menekuni dunia bisnis karena tidak Metode analisis data yang dimaksudkan mendapatkan ilmu tentang bisnis, semua adalah untuk memperjelas dari data yang dilakukan dengan otodidak sehingga tidak diperoleh Dalam analisis deskriptif yang akan mampu bersaing dibahas antara lain mengenai pembahasan terhadap hasil perhitungan dari analisis Penelitian Titin Dani Martiwi, Saleha Sung- kuantitatif, serta kondisi setelah dilakukan kar, 2014 menjelaskan bahwa tingkat penge- pelatihan tahuan santri mengenai gejala klinis skabies tidak dipengaruhi karakteristik santri, namun Analisis Kuantitatif Penelitian ini dipengaruhi penyuluhan dilakukan dengan menggunakan metode event study yaitu studi Setelah Mengikuti Workshop yang mempelajari reaksi terhadap suatu Workshop atau pelatihan kweirausahaan peristiwa (event study) yang informasinya membutkikan bahwa para santri lebih mem- dipublikasikan sebagai suatu pengumuman punyai nilai dalam diri sendiri maupun secara Pemelitian ini mengunakan metode event mendasar, karena pelatihan yang intisarinya study melalui aplikasi uji beda dua rata-rata mengggugah minat untuk menimbulkan berusaha disertai dengan pengembangan nilai- Uji Beda nilai kemandirian, tujuannya adalah untuk Uji t untuk sampel berpasangan digunakan memberikan motivasi berusaha agar tidak untuk menguji perbedaan dalam rata-rata tergantung kepada orang lain antara satu kelompok yang mendapatkan perlakuan ini Kemandirian santri yang selama ini dipicu khususnya digunakan ketika peneliti ingin yang berbeda hanya pada kecerdasan spiritual, merupakan membandingkan pengaruh atau dampak modal dasar santri agar mandiri, namun jika perlakuan terhadap satu variabel Model menyangkut pengembangan potensi berusaha ini juga dapat disebut juga sebagai desain seseorang, diperlukan motode khusus agar kelompok membantu semangat berusahanya bukan terletak pada mengolah data menggunakan program SPSS simpul-simpul luaran semata, namun lebih 17.0 for windows (Statistical Product and mengarah kepada praktik dan berimplikasi Services Solutions) pada kenyataan hidup dan bertahan hidup berkorelasi, Untuk uji agar menjadi lebih baik HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum Mengikuti Workshop Penelitian Asep Kurniawan, 2014 menjelaskan Sebelum mengikuti pelatihan atau workshop bahwa pendidikan karakter ala pesantren ini kewirausahaan para santri PMH mempunyai seolah terlupakan Padahal ia sudah mengakar kecenderungan pesimis atau ragu-ragu untuk lama dalam kehidupan masyarakat Untuk itu, menapaki masa depan, khususnya yang sudah saat pendidikan karakter mendesak berhubungan dengan bisnis atau usaha Bisnis untuk efektif diterapkan dalam mengatasi atau usaha yang dimaksud adalah mengeplor persoalan sosial dengan melirik kearipan ide untuk menciptakan nuansa baru yang lokal yang ada di pendidikan pesantren - 44 - Amin Kuncoro, Zuliyati / Pengaruh Kemandirian Santri Sebelum dan Sesudah Mengikuti Pelatihan Kewirausahaan / 39- 45 IMPLIKASI PRAKTIS kecenderungan Hasil dari beberapa penelitian mengupas peluang usaha setelah lulus dari pondok tentang keberadaan santri yang memiliki pesantren atau setelah kembali kemasyarakat semangat Perbedaan yang mencolok adalah manakala untuk berusahaan, sehingga apatis untuk membuka santri adalah pribadi yang mandiri yang para dipersiapkan sebagai penyeimbang antara kewirausahaan yaitu sifat maupun sikap duniawiah dan hubungan antar manusia santri lebih mandiri terutama dalam menatap dengang pencipta masa depan, karena mendapatkan ilmu yang santri mendapatkan pelatiahn bisa digunakan untuk menyonsong masa Pengelolaan pondok pensatren lebih depan didunia nyata Bekal ilmu agama dan mengarah kepada dualisme yaitu pondok ilmu berusaha akan dijadikan bekal jika para modern yang didalamnya terdapat berbagai santri telah kembali ke masyarakat, sehingga menu kurikulum yang disesuaikan dengan tidak canggung keadaan negeri ini dan pondok tradisional dengan idiologi dan kurikulum yang masih Kepedulian santri dan pengelola ponpes mengacu kepada bahan-bahan ajar lama tradisional termasuk kitab-kitab lama dengan masih metode perlu bekerja perusahaan-perusahaan KESIMPULAN Terdapat sehingga sama yang dengan mempunyai visi maupun misi sama, sehingga ke depan perbedaan mendapatkan ditingkatkan santri pelatihan para santri sebelum pondok pesantren lebih mempunyai warna kewirausahaan, khususnya keilmuan modern yang dibalut mempunyai dengan ilmu agama DAFTAR PUSTAKA Aditama 2005), hal 58, dalam Chosinatul Choeriyah, 2009, Skripsi UIN Jogja Anggito Abimanyu, Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Madani, (Yogyakarta:PAU-SE UGM bekerja dengan BPFE, 1999/2000), hlm.136 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika Aditama 2005), hal 58, dalam Chosinatul Choeriyah, 2009, Skripsi UIN Jogja Koesnadi Hardjasoemantri, Pemberdayaan Masyarakat Berwawasan Lingkungan, (Yogyakarta :Pustaka Pelajar), hal 61 Muh Yunus, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm 27 Robert Chambers, Poverty and Livelihoods:Whose Reality Sounts? Dalam Unerkirdow dan Leonard Silk(ed) People From Impoverishment to Empowerment, NewYork : NewYork University Press, 1955, Ginanjar Kartasasmita, Pembangunan untuk Rakyat, hlm.142 dikutip dari Ebah Suaiyah,2009, Fak Dakwah UIN Yogyakarta - 45 -

Ngày đăng: 02/01/2023, 15:03