1. Trang chủ
  2. » Tất cả

Business process

16 1 0

Đang tải... (xem toàn văn)

Tài liệu hạn chế xem trước, để xem đầy đủ mời bạn chọn Tải xuống

THÔNG TIN TÀI LIỆU

Nội dung

1 STUDI PUSTAKA PEMODELAN PROSES BISNIS PT NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK Oleh Maria Hasti Kartika 6019210054 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2020 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1 1 Latar Belakan[.]

STUDI PUSTAKA PEMODELAN PROSES BISNIS PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK Oleh Maria Hasti Kartika 6019210054 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2020 BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk merupakan salah satu perusahaan roti dengan merek dagang Sari Roti terbesar di Indonesia Perusahaan ini berdiri pada tahun 1995 sebagai sebuah perusahaan penanaman modal asing dengan nama PT Nippon Indosari Corporation Perkembangan perusahaan ini semakin meningkat dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen Bisnis roti yang dijalani perusahaan ini semakin berkembang, terbukti dengan adanya pembangunan pabrik baru di beberapa tempat, seperti pembangunan tiga pabrik sekaligus di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang (Jawa Barat) pada tahun 2011 serta pembangunan dua pabrik di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan).Beberapa produk Sari Roti antara lain Roti Tawar Spesial Slices, roti tawar keju, sandwich isi coklat, sandwich isi krim peanut, chiffon cup cake strawberry, chiffon cup cake pandan, chiffon cup cake coklat, roti isi mix fruit, roti isi krim coklat vanilla, roti isi krim coklat, roti isi krim keju, dan beberapa varian produk lainnya Bisnis perindustrian roti ini semakin berkembang seiring dengan pertambahan penduduk dan permintaan konsumen Persaingan yang ketat pun terjadi di dunia bisnis ini Hal tersebut terbukti dengan banyaknya merek roti terkenal di Indonesia selain Sari Roti seperti Paroti, Mr.Bread, BreadTalk, dan Holland Bakery Semakin banyaknya perusahan baru yang terjun ke dalam bisnis ini menuntut PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk untuk bisa memiliki keunggulan bersaing Keunggulan bersaing dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja proses bisnis yang ada dalam perusahaan Kinerja proses bisnis yang lebih efektif dan efisien akan mampu mengurangi biaya operasional dan memberikan value bagi pelanggan sehingga perusahaan dapat terus bertahan Proses bisnis adalah apa yang dilakukan perusahaan dalam memberikan layanan atau produk kepada pelanggan (Dumas et al., 2018) Hal pertama yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja proses bisnis adalah dengan menganalisis proses bisnis yang ada Analisis proses bisnis perlu dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengevaluasi proses bisnis yang ada sehingga diketahui area perbaikan proses yang perlu dilakukan di masa datang Area perbaikan proses bisnis yang tepat akan mampu meningkatkan kinerja proses bisnis Tahapan awal yang penting dalam analisis proses bisnis adalah melakukan identifikasi proses bisnis yang sedang berjalan saat ini dan kemudian memetakannya atau membuat pemodelannya Pemodelan proses bisnis dapat dilakukan dengan menggunakan BPMN (Business Process Modelling Notation) (Nurhayati & Setiadi, 2017) BPMN menyediakan notasi pemodelan proses bisnis yang terstandarisasi sehingga diagram proses bisnis dapat lebih mudah dibaca dan dipahami dengan cepat oleh semua pihak yang terlibat dalam bisnis Proses bisnis yang ada pada PT Nippon Inosari Corpindo, Tbk meliputi serangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa fungsi bisnis dalam perusahaan Kompleksitas proses bisnis yang ada sampai saat ini belum digambarkan dalam suatu pemodelan Padahal identifikasi dan pemodelan proses bisnis merupakan tahapan awal dalam membangun keunggulan bisnis Dengan mengidentifikasi dan membuat pemodelan proses bisnis maka akan diketahui dengan jelas organisasi serta teknis dalam lingkup proses bisnis yang sedang berjalan (As-Is Model) sehingga kedepannya dapat meningkatkan kinerja proses bisnis (Brocke & Rosemann, 2014) Salah satu proses bisnis inti pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk adalah proses pemenuhan order Melakukan pemodelan pada proses bisnis tersebut merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kinerja proses bisnis perusahaan Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diidentifikasi proses bisnis yang ada pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk kemudian dibuat suatu pemodelan proses bisnis pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk sebagai langkah awal dalam menganalisis proses bisnisnya Penelitian ini hanya difokuskan pada pengidentifikasian proses bisnis inti dan pendukung pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk sedangkan pemodelan proses bisnis hanya dilakukan untuk proses pemenuhan order yang sedang berjalan (As-Is Model) pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk dengan membuat diagram proses bisnis menggunakan elemen-elemen dalam BPMN 1.2 Perumusan Masalah Apa model proses pemenuhan order yang sedang berjalan (As-Is Model) pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian Membuat suatu pemodelan proses pemenuhan order yang sedang berjalan (As-Is Model) pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk dengan membuat diagram proses bisnis menggunakan elemen-elemen dalam BPMN 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Memberikan pengetahuan baru kepada peneliti mengenai pemodelan proses pemenuhan order yang sedang berjalan (As-Is Model) pada sebuah perusahaan dengan menggunakan diagram proses bisnis menggunakan elemen-elemen dalam BPMN 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan dampak praktis bagi perusahaan mengenai pemodelan proses pemenuhan order yang bisa perusahaan terapkan BAB LANDASAN TEORI 2.1.Proses Bisnis Menurut Dumas, et al (2018) proses bisnis adalah apa yang dilakukan perusahaan dalam memberikan layanan atau produk kepada pelanggan Perancangan proses dan penerapannya mempengaruhi kualitas dan efisiensi layanan yang dirasakan pelanggan Sebuah organisasi bisa mengungguli organisasi lain yang menawarkan jenis layanan serupa jika memiliki proses bisnis dan menerapkannya dengan lebih baik Ini berlaku tidak hanya untuk proses pelayanan pelanggan, tetapi juga untuk proses internal seperti proses pengadaan modal yang dilakukan untuk tujuan memenuhi kebutuhan internal Analisis value chain menurut Porter dalam McGee (2015) mengklasifikasikan proses bisnis menjadi dua kategori yaitu primary activities (proses bisnis inti) dan support activities (proses bisnis pendukung) Primary activities terdiri dari inbound logistic, operation, outbound logistic, marketing and sales, dan Service Sedangkan support activities meliputi procurement, human resource management,technology development, firm infrastructure Primary activies Inbound Logistic Aktifitas yang berhubungan dengan pengadaan masukan dan sumber daya yang tepat secara kualitas dan kuantitas untuk bisnis Operation Aktifitas yang berhubungan dengan cara mentransformasikan masukan menjadi produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen Hal ini termasuk sumber daya dan bahan baku dalam menghasilkan sebuah produk atau jasa Outbond Logistic Aktifitas yang berhubungan dengan pendistribusian produk hingga ke tangan konsumen, baik secara langsung maupun melalui jaringan distribusi Sales and Marketing Aktifitas yang berhubungan dengan cara pemberian ke tangan konsumen dan pengarahan agar konsumen tertarik dengan produk atau jasa perusahaan Service Aktifitas yang berhubungan dengan mempertahankan pemberian nilai dengan memastikan konsumen mendapatkan kepuasan produk mulai dari pembelian pertama Support Activities Infrastructure Berhubungan dengan fungsi-fungsi pendukung organisasi, seperti akuntansi, hukum, manajemen keuangan Human Resource Management Aktifitas yang berhubungan dengan pengaturan sumber daya manusia yang dimulai dari perekrutan karyawan, kompensasi, hingga pemberhentian karyawan Technology Development Berkaitan dengan teknologi yang digunakan dalam menunjang aktifitas rantai nilai sebuah organisasi dalam menstransformasikan masukan menjadi sebuah produk atau jasa Procurement Aktifitas yang berhubungan dengan perolehan masukan yang digunakan untuk proses produksi 2.2 Business Process Management Life Cycle Menurut Dumas, et al (2018) daur hidup manajemen proses bisnis terdiri dari beberapa tahapan yaitu dimulai process identification, process discovery, process analysis, process redesign, process implementation dan process monitoring Dengan menerapkan tahapantahapan tersebut maka sebuah organisasi akan dapat membawa organisasi untuk memperbaiki proses bisnisnya dan berarti dapat merespon (beradaptasi) terhadap perubahan yang terjadi baik lingkungan internal maupun eksternal Keenam tahapan tersebut dapat disederhanakan menjadi tiga tahapan kunci yang utama yaitu pemodelan proses yang sedang berjalan (As-Is), pemodelan proses yang diinginkan (To-Be), dan yang ketiga adalah proses eksekusinya Tahapan pertama dimulai dengan membuat pemodelan proses bisnis yang sedang berjalan (AsIs) Dari hasil pemodelan tersebut kemudian dianalisis sehingga menghasilkan suatu pemodelan yang menggambarkan proses perbaikan (To-Be) Tahap terakhir adalah mengimplementasikan To-be Model tersebut 2.3 Business Process Modeling Notation (BPMN) Menurut Nurhayati & Setiadi (2017) BPMN adalah singkatan dari Business Process Modeling Notation, yaitu suatu metode pemodelan proses bisnis, dan juga sebagai alat desain pada sistem yang berbasis pesan (message-based) Tujuan utama dari BPMN adalah menyediakan notasi yang mudah digunakan dan bisa dimengerti oleh semua orang yang terlibat dalam bisnis Terdapat kategori dari elemen-elemen dalam BPMN, yaitu: Flow Objects a Events, sebuah event direpresentasikan dengan lingkaran Events dapat berupa Start, Intermediate, atau End b Activities, sebuah aktivitas direpresentasikan dengan persegi dengan sudut melingkar dan memperlihatkan pekerjaan yang harus dilakukan c Gateways, sebuah gateway direpresentasikan dengan belah ketupat dan memperlihatkan pilihan yang berbeda Gateway juga menjelaskan mengenai percabangan dan penggabungan dari path yang ada Connecting Objects a Sequence Flow, sequence flow direpresentasikan dengan garis lurus dengan panah tertutup dan menjelaskan mengenai urutan aktivitas yang akan dijalankan b Message Flow, message flow direpresentasikan dengan garis putus-putus dan panah terbuka Message flow menjelaskan pertukaran pesan yang sedang terjadi c Association, association direpresentasikan dengan garis putus-putus Association digunakan untuk mengasosiasikan sebah artifak, data, maupun flow object Swimlanes a Pool, pool direpresentasikan dengan persegi besar yang didalamnya dapat berisi flow objects, connecting object, maupun artifak b Lane, lane merupakan bagian lebih mendetail dari pool Artifacts a Data Objects, data object digunakan untuk menjelaskan mengenai data yang dibutuhkan atau dihasilkan dari sebuah aktivitas b Group, group direpresentasikan dalam persegi dengan sudut melingkar dan garis luar putus-putus Group untuk melakukan grouping aktivitas BAB METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Data dalam penulisan ini diambil dengan menggunakan metode studi pustaka Dalam metode tersebut, data bersumber dari literatur yang terdapat pada sumber berupa buku, jurnal, dan artikel-artikel terkait baik cetak, elektronik, maupun online Studi kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono,2012) Meskipun merupakan sebuah penelitian, penelitian dengan studi literatur tidak harus turun ke lapangan dan bertemu dengan responden Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen Menurut (Zed, 2014), pada riset pustaka (library research), penelusuran pustaka tidak hanya untuk langkah awal menyiapkan kerangka penelitian (research design) akan tetapi sekaligus memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian 3.2 Struktur Organisasi Pt Nippon Indosari Corpindo, Tbk Struktur Organisasi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Menurut pengertiannya struktur organisasi merupakan garis hieraraki yang terdiri dari komponnen-komponen yang menyususn suatu organisasi (Tanjung, dkk 2021) Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi Semua perusahaan memiliki hirarki yang jelas mengenai pembagian tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan perusahaan Struktur organisasi PT.Nippon Indosari Corpindo Tbk dapat dilihat seperti di bawah ini : 3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Bagian Masing-masing Struktur Organisasi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk a Direktur Utama Perseroan dipimpin oleh seorang direktur utama yang bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat tercapai b Direksi Bertugas untuk membantu direktur utama dalam mengelola usaha perseroan c Dewan komisaris Dewan komisaris memiliki tugas utama untuk mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan d Komite Audit Komite audit dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan badan pengawas pasar modal dan dan lembaga keuangan Misi komite audit adalah membantu dewan komisari PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam menjelaskan peran pengawasan dengan mengkaji laporan keuangan perseroan e Audit Internal Audit internal bertanggung jawab untuk mngevaluasi efektifitas system pengendalian internal f Skretaris perusahaan Sekretaris perusahaan bertugas sebagai penghubung antara perseroan dengan instituisi pasar modal, pemegang saham, dan masyarkat Sekretaris perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberi saran kepada direksi tentang perubahan peraturan serta mengatur pertemuan direksi g Manajer operasional Manajer operasional bertanggung jawab kepada direksi atas setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan operasional serta sebagai penentu kebijakan opeasional h Manajemen Corporasi Manajemen korporasi memiliki fungsi masing-masing sebagai pengelola kegiatan perseroan i Investor relation bertanggung jawab yang utama untuk mengkomunikasikan secara efektif kinerja keuangan perseroan maupun informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis maupun investor BAB IV HASIL 4.1 Analisis Dalam memetakan proses bisnis pada terdapat beberapa elemen yang berhubungan yaitu suplier, pelanggan, sumber daya, dan pesaing (Nurhayati & Setiadi, 2017) Pemasok PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk untuk bahan baku berasal dari dalam maupun luar negeri Konsumen Pt Nippon Indosari Corpindo, Tbk berasal dari seluruh wilayah Indonesia terutama di kota-kota besar seperti kota Medan, Bekasi, Semarang dan kota-kota besar lainnya Terdapat empat perusahaan roti terkenal yang menjadi pesaing PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk yaitu perusahaan dengan merek dagang Paroti, Mr.Bread, BreadTalk, dan Holland Bakery 10 Menurut Nuhayati & Setiadi (2017) proses bisnis inti dan proses bisnis pendukung dapat diidentifikasi seperti dalam tabel berikut: Proses Bisnis Inti proses bisnis pendukung a Pemasaran dan Promosi a Pengelolaan keuangan (financial b Pemenuhan order dari konsumen management) c Layanan Konsumen b Pengelolaan pegawai (human resources management) c Pengembangan infrastruktur dan teknologi (infrastructure & technology development) Proses bisnis inti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk melibatkan divisi pemasaran dan divisi produksi Sedangkan proses bisnis pendukung dilakukan oleh divisi keuangan Proses bisnis inti pada PT Nippon Indosari, Tbk dipetakan sebagai berikut: Permintaan produk Pemasaran Pemasaran dan Promosi Pembelian Bahan Baku Proses Bisnis Inti PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Pemenuhan Order Proses Produksi Pengecekan Kualitas Produk Pendistribusian Produk Layanan Penjualan Layanan Pelanggan Komplen Pelanggan 11 Salah satu proses bisnis inti yang krusial pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk adalah proses pemenuhan order Proses bisnis ini sangat menentukan keberhasilan perusahaan Proses pemenuhan order menjadi indikator utama dalam pengukuran kinerja proses bisnis perusahaan Terpenuhinya order dari konsumen sesuai dengan permintaan konsumen merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan Proses pemenuhan order merupakan suatu proses yang dipicu oleh adanya event (kejadian) bisnis yaitu adanya pemesanan order dari konsumen Aktivitas-aktivitas dalam proses bisnis pemenuhan order yang sedang berjalan (As-Is Model) pada PT Nippon Indosari Corpindo dipetakan dalam pemodelan proses bisnis level menggunakan BPMN digambarkan sebagai berikut: Pemasaran Start Konsumen yang dituju Identifikasi Keinginan Mereka Marketing Mix Produksi Memproduksi barang konvenien Memperhatikan rasa, kualitas, dan harga Delivery produk End Proses pemenuhan order kepada konsumen dimulai dengan memperhatikan konsumen yang ingin dituju Perusahaan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk memproduksi barang konvenien yang merupakan barang yang mudah dipakai, membelinya bisa disembarang tempat dan pada setiap waktu Jenis barang konveinen yang dihasilkan berupa roti basah Adapun macam roti basah yang diproduksi PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk yaitu roti tawar keju, sandwich isi coklat, sandwich isi krim peanut, chiffon cup cake strawberry, chiffon cup cake 12 pandan, chiffon cup cake coklat, roti isi mix fruit, roti isi krim coklat vanilla, roti isi krim coklat, roti isi krim keju Variasi harga roti antara Rp 2.500,-sampai Rp 12.000,- sehingga segmen pasar yang dituju adalah golongan menengah kebawah Hal ini tentu saja sejalan dengan misi PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk yaitu memproduksi produk yang terjangkau bagi konsumen di seluruh Indonesia Kemudian strategi pemenuhan order yang kedua adalah mengidentifikasi keinginan konsumen Dalam mengidentifikasi keinginan konsumen PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk melakukan analisa pasar yang dituju dan merupakan tugas dari salesmen (tenaga penjual) Dalam hal ini, salesmen juga bertugas untuk mengidentifikasi jenis produk yang dapat terjual dengan mudah dan cepat Sehingga perusahaan akan lebih banyak memproduksi jenis produk tersebut daripada produk yang lain dan tentunya harus sangat memperhatikan rasa, kualitas, dan harga Selanjutnya PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk melakukan marketing mix yang merupakan kombinasi dari empat variabel atau kegiatan inti sistem pemasaran konsumen yaitu produk, harga, distribusi dan promosi Produk Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk dikonsumsi guna memenuhi keinginan konsumen Produk yang ditawarkan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ini adalah roti basah Adapun produk-produk yang dihasilkan yaitu: roti tawar keju, sandwich isi coklat, sandwich isi krim peanut, chiffon cup cake strawberry, chiffon cup cake pandan, chiffon cup cake coklat, roti isi mix fruit, roti isi krim coklat vanilla, roti isi krim coklat, roti isi krim keju Kemasan produk yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah plastik karena mudah untuk diperoleh di toko atau pabrik plastik yang ada di Indonesia dan berharga murah sehingga tidak membebani konsumen dengan harga yang lebih mahal Bagi konsumen kemasan tersebut praktis penggunaannya Penerapan pelayanan pada konsumen dilakukan oleh salesman (tenaga penjual) yaitu dengan mengantar ke toko-toko dan warung-warung pengecer dengan tujuan memberikan kepuasan bagi konsumennya dan memberikan kesan pada konsumen akan usahanya yang terbaik pada mereka.Hal ini juga sekaligus agar salesman mengetahui jenis produk yang diminati banyak oleh konsumen yang sekaligus perusahaan bisa memenuhi order peminatan tersebut 13 Roti merupakan produk yang tidak tahan lama, maka pihak perusahaan memberikan jaminan pengembalian (retur) produk yang telah kadaluwarsa untuk ditukar dengan produk baru Hal ini dilakukan untuk menaruh kepercayaan konsumen dan memberikan pelayanan yang professional Harga Dalam menetapkan harga jual produk PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk selalu berusaha menempatkan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen Hal ini bertujuan agar produknya dapat diterima oleh konsumen dengan baik karena harganya terjangkau dan konsumen tidak keberatan dalam memperoleh produk roti yang dihasilkan Distribusi Pendistribusian merupakan kegiatan pemasaran untuk memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen Adapun distribusi yang dilakukan oleh PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk adalah sebagai berikut : PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Salesman Toko Pengecer Konsumen Salesman mendistribusikan produk PT Nippon Indosari Corpindo dengan alat transportasi berupa sepeda motor yang diberi kotak roti pada bagian belakang dan mobil box yang merupakan milik dari salesman sendiri, perusahaan tidak menyediakannya Promosi 14 Promosi adalah salah satu penentu keberhasilan suatu program pemasaran dan merupakan usaha dari perusahaan untuk memperkenalkan produknya pada konsumen Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan, PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk melakukan kegiatan promosi dalam memasarkan produknya agar lebih dikenal dan diminati oleh masyarakat Promosi yang dilakukan yaitu melalui periklanan, sales promotion, personal selling, direct marketing, dan publisitas Dan yang terakhir yang dilakukan oleh PT Nippon Indosari dalam menjalankan proses bisnis pemenuhan order level (As-Is Model) yaitu melakukan delivery produk yaitu produk diberikan langsung ditempat konsumen BAB PENUTUP 5.1 Kesimpulan Identifikasi dan pemodelan proses bisnis merupakan tahap awal dalam siklus manajemen proses bisnis Tahap ini sangat penting karena pemodelan proses bisnis yang sedang berjalan (As-is Model) menjadi dasar untuk dilakukan analisis proses bisnis Dari hasil penelitian diidentifikasi proses bisnis inti yang ada pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk terdiri dari proses pemasaran, pemenuhan order, dan layanan konsumen Pemodelan proses bisnis inti pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk diidentifikasi proses yang paling krusial yaitu proses pemenuhan order Proses tersebut dibuat pemodelan yang sedang berjalan (As-Is Model) dengan diagram proses bisnis menggunakan elemen-elemen BPMN 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang pemodelan proses bisnis PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk peneliti mencoba memberikan saran yaitu: Perusahaan seharusnya membuat pemodelan proses bisnis agar dapat diketahui aspek apa saja yang menjadi kendala sekaligus penunjang meningkatnya kemajuan perusahaan Seperti mengidentifikasi keinginan konsumen kemudian secepatnya memnuhi order dari konsumen dan menambah keanekaragaman jenis produk agar dapat menambah permintaan konsumen yang terus meningkat 15 DAFTAR PUSTAKA Brocke, V.J., & Rosemann, M (2014) Handbook on business process managemen 1: Introduction, methods, and information system (2nded) Springer Heidelberg New York Dordrecht London Dumas, M., Rosa, L.M., Mendling, J., & Reijers, A.H (2018) Fundamentals of business process management (2nd ed) registered company Springer-Verlag GmbH, DE McGee, J (2015) Wiley Encyclopedia management: Strategic management The University of Warwick https://doi.org/10.1002/9781118785317/weom120081 Nurhayati, L., & Setiadi, D (2017) Pemodelan proses bisnis (studi kasus PD Simpati Sumedang), 11 (1) Jurnal Ilmu-ilmu Informatika dan Manajemen, 11 (1) Tanjung, R., Mawati, T.A., Ferinia, R., Nugraha, A.N., Simarmata, P.M.H., Sudarmanto, E., Hasibuan, A., Dewi, K.I., Gandasari, D., Purba, B., & Silalai, M (2021).Organisasi dan manajemen Yayasan Kita Menulis Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B Bandung: Alfabeta Zed, M (2014) Metode Penelitian Kepustakaan Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 16 ... 2.2 Business Process Management Life Cycle Menurut Dumas, et al (2018) daur hidup manajemen proses bisnis terdiri dari beberapa tahapan yaitu dimulai process identification, process discovery, process. .. mengimplementasikan To-be Model tersebut 2.3 Business Process Modeling Notation (BPMN) Menurut Nurhayati & Setiadi (2017) BPMN adalah singkatan dari Business Process Modeling Notation, yaitu suatu... yaitu dimulai process identification, process discovery, process analysis, process redesign, process implementation dan process monitoring Dengan menerapkan tahapantahapan tersebut maka sebuah

Ngày đăng: 03/01/2023, 12:01

TÀI LIỆU CÙNG NGƯỜI DÙNG

TÀI LIỆU LIÊN QUAN

w