Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk memberikan hasil yang terbaik bagi konsumen mereka. Dengan kondisi yang ada, perusahaan-perusahaan harus semakin ketat saling menunjukkan keunggulan-keunggulan kompetitif mereka agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan yang sejenis (Fonna, 2019). Semakin ketatnya persaingan maka semakin banyak pula perusahaan menjadikan sumber daya manusianya sebagai faktor utama dalam mempengaruhi kemajuan perusahaannya. Dengan sumber daya manusia yang melimpah seperti sekarang ini maka organisasi harus bisa berpikir bagaimana bisa memanfaatkanya secara optimal. Dengan tingkat persaingan seperti sekarang ini membuat perusahaan akan membuat komitmen organisasi dengan para karyawan demi meningkatkan kualitas, kapasitas dan produk yang dapat memuaskan konsumen (Prasetyo & Trisyanti, 2018).
STUDI PUSTAKA KEBIJAKAN MSDM DAN STRATEGI BISNIS PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK Oleh Maria Hasti Kartika 6019210054 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA 2021 BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk memberikan hasil yang terbaik bagi konsumen mereka Dengan kondisi yang ada, perusahaan-perusahaan harus semakin ketat saling menunjukkan keunggulan-keunggulan kompetitif mereka agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan yang sejenis (Fonna, 2019) Semakin ketatnya persaingan maka semakin banyak pula perusahaan menjadikan sumber daya manusianya sebagai faktor utama dalam mempengaruhi kemajuan perusahaannya Dengan sumber daya manusia yang melimpah seperti sekarang ini maka organisasi harus bisa berpikir bagaimana bisa memanfaatkanya secara optimal Dengan tingkat persaingan seperti sekarang ini membuat perusahaan akan membuat komitmen organisasi dengan para karyawan demi meningkatkan kualitas, kapasitas dan produk yang dapat memuaskan konsumen (Prasetyo & Trisyanti, 2018) Untuk dapat meningkatan kepuasan konsumen tersebut perlu dilakukannya manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang efektif MSDM adalah seperangkat pendekatan strategis dan konsisten untuk pengelolaan aset organisasi yang paling berharga Dimana manusia dianggap sebagai tulang punggung sebuah organisasi yang secara kolektif berkontribusi untuk pencapaian kinerja organisasinya (Sunarsi, 2018) Sementara itu menurut Zulkarnaen & Sofyan (2018) manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan praktik yang terlibat dalam menjalankan aspek dari suatu posisi manajemen, termasuk perekrutan, penyaringan, pelatihan, pemberian penghargaan, dan penilaian Selain meningkatkan efektifitas MSDM, penting juga bagi organisasi untuk mengembangkan strategi bisnis dalam perusahaan Strategi bisnis itu bisa dikembangkan dengan menggunakan analisa SWOT SWOT adalah akronim dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi pada profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif (Fahmi, 2015) Loshali dan Krishnan (2013), menunjukkan bahwa organisasi yang menentukan signifikansi SDM dan pendekatan stategi bisnis akan mengalami peningkatan keuntungan organisasi dibandingkan dengan organisasi lain yang tidak menerapkan signifikasi SDM dan stategi bisnis yang tepat Oleh karena itu, organisasi perlu mempertimbangkan strategi bisnis serta kefektifan MSDM mereka untuk meningkatkan keuntungan organisasi Mengingat pentingnya sebuah strategi bisnis dan manajemen sumber daya manusia yang baik maka, peneliti tertarik untuk memberikan analisa mengenai konsep stategis menggunakan analisa SWOT dan kebijakan MSDM pada PT.Nippon Indosari Corpindo, Tbk yang bergerak dalam bidang manufaktur makanan dengan merek dagang Sari Roti 1.2 Perumusan Masalah 1.2.1 Apa model kebijakan MSDM pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk? 1.2.2 Apa model SWOT pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian Membuat suatu pemodelan kebijakan MSDM serta analisa SWOT pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Memberikan pengetahuan baru kepada peneliti mengenai pemodelan kebijakan MSDM dan pemodelan analisa SWOT pada sebuah perusahaan 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini memberikan dampak praktis bagi perusahaan mengenai pemodelan kebijakan MSDM serta analisa SWOT yang bisa perusahaan terapkan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses kegiatan perencanaan, perekrutan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif (Syafri & Alwi, 2014) Manajemen sumber daya manusia meliputi kemampuan dan potensi yang dimiliki pimpinan dan bawahan di dalam organisasi Bawahan tidak boleh diperlakukan sebagai mesin, tetapi perlu disadari bahwa bawahan adalah manusia yang mempunyai kemampuan dan potensi yang dapat dikembangkan untuk kepentingan organisasi Setelah dikembangkan, pimpinan perlu menciptakan suasana yang kondusif untuk dapat mengaplikasikan kemampuannya dalam organisasi Menurut Bernardin & Russel dalam Syafri & Alwi (2014) ada beberapa isu dan pilihan dalam manajemen sumber daya manusia Isu-isu ini dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghadapi lingkungan eksternal dan internal, serta dapat memelihara keunggulan kompetitif suatu organisasi Isu-isu pokok tersebut adalah: Desain organisasi a Sejauh mana organisasi merumuskan atau merencanakan penyelesaian pekerjaan melalui berbagai prosedur pelaksanaan pekerjaan yang ditentukan (standard operating prosedures), rantai komando yang jelas, peraturan dan regulasi fleksibel, dan uraian pekerjaan mendetail b Sejauh mana perbedaan unit-unit organisasi memelihara kebebasan dan keresponsifan terhadap keunikan pasar, sambil mengintegrasikan pekerjaan dengan unit-unit lain melalui hubungan dengan berbagai team, organisasi matriks, dan sebagainya c Mendesain pekerjaan agar para pegawai dalam organisasi dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik d Proses yang biasa membentuk struktur organisasi (misalnya, bagaimana membuat keputusan, bagaimana akuntalibilitas didistribusikan secara luas, bagaimana peranan yang responsibilitas ditentukan secara jelas) Staffing a Tipe penerimaan pegawai baru (misalnya, jangka pendek atau jangka panjang, fulltime atau parttime, mengontrak pegawai atau menyewa pegawai (outsourcing), berfokus pada pekerjaan atau pada karier, prespektif pelanggan) b Prosedur merekrut dan mensosialisasikan pegawai baru (misalnya, orientasi, sosialisasi, dan memberikan nasehat) c Mendesain jalan dan jenjang karier di dalam organisasi (misalnya, dengan satu fungsi atau beberapa fungsi yang berbeda) d Proses rangkaian perencanaan (misalnya, penyusunan sistem, keterlibatan manajer senior, integrasi perencanaan yang strategis, keterkaitan program pengembangan, menekankan pada perencanaan internal atau perencanaan eksternal organisasi) e Tipe-tipe program mengakhiri masa kerja pegawai (misalnya, memberhentikan, downsizing, pensiun lebih awal) 3 Pengembangan pegawai dan organisasi a Hasil yang diinginkan dari pengembangan (misalnya, kemampuan konseptual, mengembangkan keterampilan, perubahan sikap, pengembangan tim, pemecahan masalah) b Tipe-tipe partisipasi dalam program pengembangan (misalnya, pegawai baru, supervise pada tingkat pertama, manajer tingkat menengah, dan top eksekutif) c Tipe-tipe pengembangan, dan bagaimana program diintegrasikan ke dalam strategi organisasi d Melakukan program latihan (misalnya staf pengajar dan fasilitas internal atau staf pengajar dan fasilitas eksternal, menggunakan manajer lini) e Evaluasi program (untuk menilai perubahan pada kinerja pegawai atau kinerja organisasi) f Alternatif-alternatif pengembangan yang biasa dilakukan dalam kompetisi organisasi (misalnya, mengarahkan kinerja pegawai secara fungsional, tugas khusus) Kinerja manajemen a Tipe-tipe standar sejumlah pegawai atau unit-unit organisasi (misalnya, yang berfokus pada perilaku atau berfokus pada hasil, jangka pendek atau jangka panjang, eksplisit atau implisit, berkaitan dengan individu atau kinerja yang strategis atau rencana-rencana organisasi) b Tipe-tipe kinerja tinjauan umpan balik yang diberikan (misalnya, frekuensi umpan balik, jenis umpan balik, monitoring pembahasan umpan balik, bentuk yang dipakai, keberadaan sistem pelaporan formal, akuntabilitas manajerial) c Proses-proses yang menjamin bahwa umpan balik terjadi secara continue (misalnya, tinjauan secara kuartil) d Sumber data pengukuran dan kriteria pengembangan (misalnya, klien, pelanggan, sejawat, bawahan) Sistem ganjaran, manfaat, pemenuhan kebutuhan pegawai a Tipe-tipe yang insentif berupa uang (misalnya, jangka pendek dan jangka panjang, gaji pokok atau pembayaran insentif, membayar kinerja atau membayar ke senioran) b Sejauhmana sistem ganjaran dikaitkan dengan rencana-rencana strategis dan mendorong pegawai bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan memenuhi persyaratan pelanggan c Sejauh mana ganjaran yang didasarkan pada individu atau kinerja kelompok/organisasi d Struktur ganjaran bukan dalam bentuk uang (misalnya, pengakuan terhadap bawahan, titel, symbol status informal) Komunikasi dan hubungan masyarakat a Tipe-tipe informasi yang diperoleh pegawai, bagaimana cara memperolehnya (misalnya, rahasia atau umum) b Tipe-tipe saluran komunikasi; (survey pendapat; kebijakankebijakan yang terbuka) c Disain program komunikasi (pertemuan masyarakat, mengelola forum diskusi, melaui video, komunikasi tertulis, dan bulletin 2.2 Analisa SWOT SWOT adalah akronim dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman), dimana SWOT dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang berorientasi pada profit dan non profit dengan tujuan utama untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif (Fahmi, 2015) Lebih lanjut Wheelen dan Hunger (2018) mengungkapkan analisis SWOT (Strengths- Weaknesses- Opportunities- Threats) merupakan sebuah langkah untuk dapat mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan Analisis internal perusahaan digunakan untuk mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan perusahaan sedangkan analisis eksternal digunakan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal Dengan pengintegrasian kedua analisis tersebut maka diperoleh analisis ULPA yaitu Keunggulan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman Analisis ULPA umumnya dikenal dengan Analisis SWOT Menurut Rachmat (2014) analisis SWOT adalah alat analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau mungkin akan dihadapi oleh organisasi Analisis ini didasarkan agar dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), yang secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats) Analisis SWOT dijabarkan dalam penjelasan berikut: Kekuatan (strength) Kekuatan (strength) adalah sumberdaya keterampilan atau keunggulan keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani oleh perusahaan atau organisasi Kekuatan adalah kompetensi khusus yangmemberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli dengan pemasok, dan faktor-faktor lain Faktor-faktor kekuatan yang dimaksud dengan faktor-faktor yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi adalah antara lain kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di pasaran Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat daripada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan Kelemahan (weakness) Kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas manajemen, keterampilan pemasaran, citra merek dapat merupakan sumber kelemahan Faktor-faktor kelemahan, jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh suatu perusahaan, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan Dalam praktek, berbagai keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminati oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan yang kurang memadai Peluang (opportunity) Peluang (opportunity) adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi Kecenderungan-kecenderungan penting merupakan salah satu sumber peluang Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan, perubahan pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok dapat memberikan peluang bagi perusahaan atau organisasi Faktor peluang adalah berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis Yang dimaksud dengan berbagai situasi tersebut antara lain: a Kecenderungan penting yang terjadi dikalangan pengguna produk b Identifikasi suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian c Perubahan dalam kondisi persaingan d Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha e Hubungan dengan para pembeli yang akrab f Hubungan dengan pemasok yang harmonis Ancaman (threath) Ancaman (threath) adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan atau organisasi Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan Ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan Menurut Fahmi (2015) Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu: a Faktor Eksternal Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T) dimana faktor ini menyangkut dengan kondisikondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya b Faktor internal Faktor ini akan mempengaruhi terbentuknya strength and weaknesses (S dan W) dimana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam perusahaan, dimana hal ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan Faktor internal ini meliputi semua manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate culture) Rangkuti (2015) membuat matriks SWOT yang digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan yang menggambarkan secara jelas peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan sehingga dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan organisasi/perusahaan Matriks ini meghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi W-O, strategi S-T dan strategi W-T IFAS Strenghts (S) Weaknesses (W) EFAS Opportunities (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O Threats (T) Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI S-T Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI W-T Strategi yang menggunakan Strategi yang meminimalkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan dan menghindari ancaman ancaman Keterangan: a Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya b Strategi ST Merupakan strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman c Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada d Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Data dalam penulisan ini diambil dengan menggunakan metode studi pustaka Dalam metode tersebut, data bersumber dari literatur yang terdapat pada sumber berupa buku, jurnal, dan artikelartikel terkait baik cetak, elektronik, maupun online Studi kepustakaan merupakan kajian teoritis, referensi serta literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilai dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti (Sugiyono,2012) Meskipun merupakan sebuah penelitian, penelitian dengan studi literatur tidak harus turun ke lapangan dan bertemu dengan responden Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka atau dokumen Menurut (Zed, 2014), pada riset pustaka (library research), penelusuran pustaka tidak hanya untuk langkah awal menyiapkan kerangka penelitian (research design) akan tetapi sekaligus memanfaatkan sumber-sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitian BAB IV HASIL 4.1 Srategi Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi manajemen SDM pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk diimplementasikan dalam setiap fungsi HR antara lain pengembangan organisasi, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja dan kebijakannya, manajemen kinerja, dan pengembangan karir Pengembangan Organisasi Pengembangan organisasi meliputi: desain struktur organisasi, evaluasi jabatan, pengembangan karir, serta perencanaan kebutuhan karyawan Pengembangan Kompetensi Tujuan pengembangan kompetensi adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja, melakukan efisiensi, memberikan kesempatan berkarier, atau menemukan potensi karyawan Kompetensi yang diterapkan di perusahaan terdiri dari (tiga) bagian, yaitu: Kompetensi Inti (Core Competency) yaitu: kompetensi yang wajib dimiliki seluruh karyawan Perseroan, terdiri dari Result ( R ), Organization ( O ), Teamwork ( T ), dan Implementation ( I ) Kompetensi Manajemen (Management Competency) yaitu kompetensi yang wajib dimiliki karyawan pada lini pemimpin terdiri dari Business Acumen, Developing Others dan Creative Thinking Kompetensi Fungsional (Functional Competency) yaitu kompetensi teknis yang wajib dimiliki karyawan untuk bisa menampilkan kinerja sesuai tuntutan jabatan Setiap kompetensi tersebut memiliki angka standar yang menjadi referensi standar perilaku kerja karyawan Metode pengembangan yang dilakukan adalah melalui tahapan pengembangan berdasarkan kebutuhan dan persyaratan jabatan di perusahaan • Penilaian Kinerja & Kebijakannya Kinerja karyawan dikelola melalui proses yang berkelanjutan dan responsif antara karyawan dengan manajer lini, di mana adanya proses coaching, mentoring, dan pemberian umpan balik antara karyawan dengan manajer lini, sehingga karyawan dapat mengetahui posisi mereka dalam hal kinerja dan pencapaian di sepanjang tahun Pengembangan Karir Proses pengembangan karir yang ada di perusahaan berlaku untuk semua jabatan dan posisi yang ada Beberapa program pengembangan karir antara lain melalui strategi job enlargement (perluasan tugas), job enrichment (penambahan tanggung jawab), pelatihan regular berbasis kompetensi, program fast track antara lain Supervisor Development Program (SDP), Competency Assessment yang membantu para pimpinan dan karyawan mengetahui potensi dan kompetensi diri, serta periode promosi jabatan Pelatihan dan pengembangan SDM dilakukan dengan mengacu kepada kompetensi perusahaan 4.2 Swot Berikut ini adalah analisa SWOT pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk: Strength (Kekuatan) Memiliki 10 pabrik produksi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi serta Filipina Memiliki beragam varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger dan Plain Roll, Chiffon Cake Berhasil meraih penghargaan sebagai produk favorit masyarakat Indonesia Brand “Sari Roti” yang sudah dikenal oleh masyarakat Memiliki Supply Chain yang luas Sistem pendistribusian yang cepat Membangun jaringan dengan sistem keagenan Harga produk yang terjangkau Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia Inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien Weakness (Kelemahan) Masih terdapat resiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-produksi, selama produksi dan distribusi walaupun sudah berusaha menerapkan standar mutu tinggi dalam proses produksi Produk memiliki masa kadaluwarsa yang singkat sehingga meningkatkan terjadinya pengembalian produk (retur penjualan) Belum menjangkau seluruh pulau di Indonesia Produk tidak disajikan dalam keadaan hangat Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena sifat produk yang harus sering disupply mengingat produk tidak tahan lama Menggunakan bahan baku impor Opportunities (Peluang) Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia yang sangat besar Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik Adanya bahan baku yang berkualitas baik Bahan baku selalu tersedia karena memiliki SCM yang luas Lingkup pemasaran produk luas serta bekerjasama dengan beberapa perusahaan minimarket Mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan kualitas produknya Sosialisasi produk dan pencapaian perusahaan membangun kepercayaan masyarakat akan Sari Roti Threatts (Ancaman) Industri roti adalah dengan persaingan sempurna, dimana kompetitor mudah untuk keluar masuk Terdiri dari industri produksi masal, industri rumahan, dan industri toko-toko roti bermerk (Hollandbakery, breadtalk, dll) Banyak kompetitor dari industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan roti-roti hangat fresh from the oven Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang beragam tergantung budaya setempat Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas bahan baku Fluktuasi mata uang yang berbeda-beda Kebijakan pemerintah mengenai UMR Berikut adalah analisis efas dan ifas PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Faktor Internal Produksi Kekuatan (+) dan Kelemahan (-) (+) Memiliki 10 pabrik produksi (+) Inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien (-) Resiko kontaminasi bahan baku (-) Masa kadaluarsa yang singkat - Marketing (+) Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik (+) Sistem Pendistribusian yang cepat (-) Belum menjangkau seluruh pulau di Indonesia (-) Kurang promosi produk di dalam dan luar negeri Manajemen (+) Menerapakan Supply Chain Management (SCM) (+) Menjalankan SMP (Good Manufacturing Praticice) dan sanitasi Dari tebel diatas terdapat +6 dan 4-, hal ini meunjukan bahwa kekuatan unggul poin terhadap kelemahan Faktor Eksternal Lingkungan Eksternal Mikro Peluang (+) dan Ancaman (-) Supplier (+) Adanya bahan berkualitas baik baku (+) Bahan baku selalu tersedia karena memiliki SCM yang luas Pelanggan (-) Bahan baku masih impor (+) Lingkup pemasaran produk luas serta bekerjasama dengan berbagai perusahaan minimarket (+) Kepercayaan produk oleh pelanggan tinggi (+) Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia yang sanggat besar Pesaing Lingkungan Eksternal Makro Sosial (-) Pengembalian produk dari pelanggan karena masa kadaluarsa yang singkat (-) Banyak kompetitor dari industri rumahan yang menyediakan roti-roti hangat (-) Muncul pesaing-pesaing baru karena competitor mudah untuk keluar-masuk (+) CSR perusahaan berpengaruh baik (+) Sosialisasi produk dan pencapaian perusahaan membangun kepercayaan masyarakat akan Sari Roti (-) Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang beragam tergantung budaya setempat Dari tabel diatas tergadap 7+ dan 5-, ini menunjukan bahwa Peluang unggul poin terhadap Ancaman Dari hasil dua tabel diatas dapat diketahui bahwa yang dapat dilakukan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk saat ini perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada Berikut adalah tabel strategi analisis matriks SWOT berdasarkan matriks yang dibuat oleh Rangkuti (2015) IFAS Strenghts (S) Weaknesses (W) EFAS Sistem pendistribusian yang cepat dan inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien STRATEGI S-O Resiko kontaminasi bahan baku dan masa kadaluarsa yang singkat STRATEGI W-O Memanfaatkan perubahan pola konsumsi masyarakat modern dengan menawarkan berbagai varian rasa dengan harga yang terjangkau STRATEGI S-T Mengoptimalkan pendistribusian dengan pengelompokan lokasi-lokasi yang berada dalam jangkauan pabrik STRATEGI W-T Banyak competitor dari Melakukan perhitungan yang industri rumahan yang tepat agar sebisa mungkin menyediakan roti-roti hangat tetap menawarkan harga yang terjangkau Mempelajari pola budaya masyarakat untuk mengetahui cita rasa yang diinginkan oleh konsumen mengingat budaya ikut mempengaruhi terciptanya varian rasa baru Opportunities (O) Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia yang sanggat luar biasa Threats (T) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Strategi manajemen SDM pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk diimplementasikan dalam setiap fungsi HR antara lain pengembangan organisasi, pengembangan kompetensi, penilaian kinerja dan kebijakannya, manajemen kinerja, dan pengembangan karir.Dari segi analisa SWOT pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Faktor internal memiliki kekuatan unggul poin terhadap kelemahan dan pada faktor eksternal peluang unggul poin terhadap ancaman Dari hasil dua tabel diatas dapat diketahui bahwa yang dapat dilakukan PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk saat ini perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil setiap keunggulan pada kesempatan yang ada 5.2 Saran Dari penjabaran diatas, peneliti tidak mencantumkan tahap awal dalam manajemen sumber daya manusia dalam organisasi seperti tahap persiapan, rekrutmen dan seleksi pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk Hal ini membuat peneliti berharap penelitian ini tetap dilanjutkan dengan mencantumkan aspek persiapan, rekrutmen dan seleksi pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk ini Selain itu, bagi perusahaan ini, peneliti ingin memberikan saran yaitu: Perbanyak lagi promosi produk baik di dalam maupun luar negeri Promosi ini bisa dilakukan melalui media sosial media ataupun televisi dan berita cetak Memperluas kerjasama bersama berbagai minimarket di seluruh Indonesia Memanfaatkan perubahan pola konsumsi masyarakat modern dengan menawarkan berbagai varian rasa dengan harga yang terjangkau Mengoptimalkan pendistribusian dengan pengelompokan lokasi-lokasi yang berada dalam jangkauan pabrik Melakukan perhitungan yang tepat agar sebisa mungkin tetap menawarkan harga yang terjangkau Mempelajari pola budaya masyarakat untuk mengetahui cita rasa yang diinginkan oleh konsumen mengingat budaya ikut mempengaruhi terciptanya varian rasa baru DAFTAR PUSTAKA Fahmi, I (2015).Manajemen Strategis, Bandung: CV Alfabeta Fonna, N (2019) Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang Guepedia Loshali, S., & Krishnan, V R (2013) Strategic human resource management and firm performance: Mediating role of transformational leadership Journal of Strategic Human Resource, 2(1), 9-19 Prasetyo, B., & Trisyanti, U (2018) Revolusi Industri 4.0 dan Tantangan Perubahan Sosial IPTEK Journal of Proceedings Series, (5), 22-27 Rachmat (2014) Manajemen Strategik, Bandung: CV Pustaka Setia Rangkuti,F (2015) Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utamaa Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B Bandung: Alfabeta Syafri, W., & Alwi (2014) Manajemen sumber daya manusia dalam organisasi publik Jatinangor: IPDN PRESS Wheelen, T.L, Hunger, J.D, et al (2018).Strategic management and business policy.Globalizatio n, Innovation, and Sustainability 15th Edition United Kingdom : PearsonEducation Limited Zed, M (2014) Metode Penelitian Kepustakaan Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Zulkarnaen, W & Sofyan, Y (2018) Pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap keinginan berpindah karyawan PT Delami Garmen Kota Bandung Jurnal Sekretari dan Manajemen, 2(2), 183-192 ... efektifitas MSDM, penting juga bagi organisasi untuk mengembangkan strategi bisnis dalam perusahaan Strategi bisnis itu bisa dikembangkan dengan menggunakan analisa SWOT SWOT adalah akronim dari... peningkatan keuntungan organisasi dibandingkan dengan organisasi lain yang tidak menerapkan signifikasi SDM dan stategi bisnis yang tepat Oleh karena itu, organisasi perlu mempertimbangkan strategi. .. organisasi perlu mempertimbangkan strategi bisnis serta kefektifan MSDM mereka untuk meningkatkan keuntungan organisasi Mengingat pentingnya sebuah strategi bisnis dan manajemen sumber daya manusia yang