Teori-Teori Etika Etika Absolut Versus Etika Relatif Etika Abad Ke-20 Perkembangan Perilaku Moral Beberapa Teori Etika Teori Etika dan Paradigma Hakikat Manusia Beberapa Teori Etika Deontologi 03 Utilitarianisme Egoisme 02 Teori Hak 04 01 05 Teori Keutamaan (Virtue Theory) 06 Teori Etika Teonom ETIKA ABAD KE-20 Arti Kata “Baik” Menurut George Edward Moore Tatanan Nilai Etika Situasi Max Scheller Joseph Fletcher Pandangan Penuh Kasih Iris Murdoch Pengelolaan Prinsip Kelakukan Tanggung Byrrhus Frederic Jawab Hans Skinner Jonas Kegagalan Etika Pencerahan Alasdair Maclntyre TEORI ETIKA DAN PARADIGMA HAKIKAT MANUSIA Tabel 3.1 Teori Etika dan Hubungannya dengan Paradigma Hakikat Manusia dan Kecerdasan Paradigma No Teori Penalaran Teori Kriteria Etis Tujuan Hidup Hakikat Manusia dan Kecerdasan Egoisme Tujuan dari tindakan Memenuhi kepentingan pribadi Kenikmatan duniawi secara individu Hakikat tidak utuh (PQ, IQ) Utilitarianisme Tujuan dari tindakan Memberi manfaat/kegunaan bagi orang banyak Kesejahteraan duniawi masyarakat Hakikat tidak utuh (PQ, IQ, EQ) Deontologi-kant Tindakan itu sendiri Kewajiban mutlak setiap orang Demi kewajiban itu sendiri Hakikat tidak utuh (IQ, EQ) Teori Hak Tingkat kepatuhan terhadap Aturan tentang HAM Demi martabat kemanusiaan Hakikat tidak utuh (IQ) HAM Teori Keutamaan Disposisi karakter Karakter positif-negatif individu Kebahagiaan duniawi dan mental (psikologis) Hakikat tidak utuh (IQ, EQ) Teori Teonom Disposisi karakter dan tingkat Karakter mulia dan mematuhi kitab suci agama masing-masing individu Kebahagiaan rohani (surgawi, akhirat) Hakikat tidak utuh (PQ, IQ, EQ, SQ) keimanan dan masyarakat Model Pengembangan Teori Etika Paradigma Acuan Nilai / Acuan Teori Hakikat Manusia Tujuan Hidup Moral/Etika Realisasi Hidup Karakter Tindakan Kebiasaan Tantangan ke Depan Etika Sebagai Ilmu Etika Sebagai Ilmu Ilmu etika ke depan hendaknya didasarkan atas paradigma manusia utuh, yaitu suatu pola pikir yang mengutamakan integrasi dan keseimbangan pada : Pertumbuhan PQ, IQ, EQ, SQ Menjelaskan perilaku manusia dalam konteks sebatas 01 makna hidup duniawi umat manusia dengan mengabaikan sama sekali aspek kesadaran spiritual dalam diri manusia Kepentingan individu, kepentingan masyarakat, dan kepentingan Tuhan 02 Keseimbangan tujuan lahiriah (duniawi) dengan tujuan rohaniah (spiritual) 03 IDENTIFIKASI KASUS Pertama, dalam kasus tersebut akuntan yang bersangkutan telah melanggar kode etik akuntan publik Kode etik yang dilanggar yaitu tentang tanggung jawab Tanggung jawab ini mengandung makna bahwa akuntan sebagai pemberi jasa professional memiliki tanggung jawab kepada semua pemakai jasa mereka termasuk masyarakat dan juga pemegang saham Dengan menerbitkan laporan palsu, maka akuntan telah menyalahi kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada mereka selaku orang yang dianggap dapat dipercaya dalam penyajian laporan keuangan Dalam artian akuntan tersebut, tidak menjunjung tinggi kejujuran da n tidak bertanggung jawab dalam penyampaian bukti, Dan mengabaikan nilai objektifitas, lemahnya moral, tidak independen, lebih memilih kepentingan pribadi (egoisme etis) Perbuatan semacam ini menciderai etika profesi akuntan dan parahnya dapat menimbulkan citra buruk profesi akuntan dimasyarakat Kedua, dalam kasus tersebut akuntan yang bersangkutan tidak memperhatikan paham utilitarianisme, diantaranya sebagai berikut : Tindakan harus menilai benar atau salah hanya dari konsekuensinya (akibat, tujuan, atau hasilnya) Dalam mengukur akibat dari suatu tindakan, satu-satunya parameter yang penting adalah jumlah kebahagiaan atau jumlah ketidakbahagiaan Kesejahteraan setiap orang Ketiga, dalam kasus tersebut telah melanggar teori hak yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang didasarkan atas beberapa sumber otoritas salah satunya yaitu hak hukum (legal right) yang merupakan hak yang didasarkan atas sistem/yurisdiksi hukum suatu negara, dimana sumber hukum tertinggi suatu negara adalah Undang-Undang Dasar negara yang bersangkutan dan norma-norma yang berlaku Keempat, dengan munculnya kasus tersebut kemungkinan seorang akuntan tersebut telah menganut teori keutamaan mengenai sifat-sifat atau karakter buruk yang tertera dalam diri manusia tersebut atau mungkin karena godaan atau bisikan dari orang lain untuk menampilkan opini berdasarkan bukti-bukti yang tidak memadai dengan mementingkan kepentingan diri sendiri atau kepentingan golongan tanp a memperhatikan orang lain dan penyebabnya yang didasari dengan PQ, IQ, EQ, SQ tidak seimbang sehingga dapat mudah terpengaruh Sekian dan Terimakasi h ... Teori Etika Paradigma Acuan Nilai / Acuan Teori Hakikat Manusia Tujuan Hidup Moral /Etika Realisasi Hidup Karakter Tindakan Kebiasaan Tantangan ke Depan Etika Sebagai Ilmu Etika Sebagai Ilmu Ilmu etika. ..Beberapa Teori Etika Deontologi 03 Utilitarianisme Egoisme 02 Teori Hak 04 01 05 Teori Keutamaan (Virtue Theory) 06 Teori Etika Teonom ETIKA ABAD KE-20 Arti Kata “Baik” Menurut... Hans Skinner Jonas Kegagalan Etika Pencerahan Alasdair Maclntyre TEORI ETIKA DAN PARADIGMA HAKIKAT MANUSIA Tabel 3.1 Teori Etika dan Hubungannya dengan Paradigma Hakikat Manusia dan Kecerdasan